Saturday 20 July 2013

Sarumisi bamburaeng si burung madu dari Sangihe


Burung madu sangihe atau yang di habitat aslinya dijuluki Sarumisi Bamburaeng ini merupakan salah satu dari jenis burung madu yang paling dilindungi , keberadaannya bisa dibilang sangat rendah dan jarang ditemukan kecuali disatu lokasi yaitu di Pegunungan Sahendaruman dimana populasi globalnya diperkirakan hanya berjumlah sekitar 13.000 hingga 29.000 individu dewasa.

Wilayah sebaran yang sangat sempit tersebutlah membuat burung madu yang juga memiliki nama latin Aethopyga duyvenbodei dan bahasa inggrisnya Elegan Sunbird membuat Badan Konservasi Dunia IUCN ( International Union for Conservation od Nature ) bersama Pemerintah Indonesia menempatkan burung madu ini sebagai jenis yang dilindungi sesuai peraturan pemerintah No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa dan bahkan merupakan burung yang paling langka di kawasan wallacea atau Indonesia bagian tengah.

Burung madu jantan dan betina bisa dibedakan dari warna cerah pada mahkota dan seluruh warna bulunya dimana burung madu jantan memiliki bulu penutup telinga dan tengkuku yang berwarna ungu-kemerahan serta mahkota yang berwarna hijau-biru metalik sedangkan betina memiliki warna yang lebih pucat dengan mahkota yang bersisik.

Makanan utama mereka adalah nektar yang terdapat pada bunga kelapa ataupun avertebrata dibalik dedaunan, serta sering mengunjungi tanaman yang kaya akan serangga. 

Dalam habitatnya burung ini sering terlihat sendirian atau berpasangan dan kadang ditemukan bersama dengan kelompok jenis burung madu lain atau burung cabai. ukurannya yang kecil dengan kegesitan gerakannya membuat burung ini sering merepotkan mereka yang mencoba mengambil gambar atau sekedara mengamati seperti Birdwatching atau pengamat burung sehingga tak jarang burung ini sering disebut burung yang bikin pegal leher karena sifatnya yang sangat aktif dan atraktif.



Burung ini hanya berukuran 12 cm dan hanya bisa ditemui di Pulau Sangihe , Sulawesi Utara. Seperti yang kita tahu juga Pulau Sangihe ini menyimpan beberapa burung eksotis lainnya yang juga dilindungi seprti serindit sangihe (Loriculus catamene) dan pleci sangihe (Zosterops nehrkorni) yang merupakan endemik asli dari kepulauan sangihe termasuk juga burung seriwang sangihe atau Caerulean Paradise-flycatcher ( Eutrichomyias rowleyi) yang mirip dengan tledekan biru atau selendang biru ini yang kabarnya jumlah di habitatnya diperkirakan hanya berjumlah 19 ekor saja.  

Sangihe memang merupakan surganya burung burung dilindungi di indonesia karena di kepulauan ini banyak ditemukan burung -burung yang sudah dalam kondisi kritis dan hampir punah, pelestarian serta upaya konservasi yang telah dilakukan banyak pihak baik itu pemerintah atau sukarelawan harus mendapat dukungan penuh dari kita semua dan bukan hanya di kawasan Sangihe saja, misalnya di Pulau Jawa,  konservasi atas burung ekek geling yang jumlahnya menurun drastis juga patut menjadi perhatian serius dari banyak pihak. 

Salam kicau!



No comments:

Post a Comment